Sejak mewabah kembali di Afrika mulai Maret 2014 lalu,
virus Ebola terus menjadi berita. Setidaknya virus ini telah memakan 1.800
korban jiwa. Sebenarnya apa itu virus Ebola? Mengapa penyebarannya terjadi secepat
itu?
Jadi,
virus Ebola berasal dari genus Ebolavirus, family Filoviridae. Seseorang
yang terjangkit virus ini akan menunjukkan gejala antara lain muntah, diare,
sakit badan, pendarahan dalam maupun luar, serta demam. Ebola
sebenarnya bukan virus baru. Virus ini pertama kali diidentifikasi di
tahun 1976 di kota Nzara, Sudan, dan Desa Yambuku, Republik Demokratik Kongo.
Data terbaru Badan Kesehatan Dunia
WHO menunjukkan 70% orang yang terinfeksi virus Ebola di Afrika Barat meninggal.
Data ini meningkat dari data sebelumnya. PBB memperingatkan infeksi Ebola akan meningkat
menjadi 20.000 pada November jika upaya untuk mengatasi penyebaran itu tidak mengalami
peningkatan. AS memperkirakan skenario terburuk kasus penyebaran virus di dua
negara dapat mencapai 1,4 juta pada Januari, menurut estimasi AS.
Para
ahli mengatakan angka yang disebutkan AS "terlalu pesimistis". Penyebaran
virus Ebola terbesar di dunia menyebabkan 2.800 orang tewas, dan sebagian besar
di Guinea, Liberia dan Sierra Leone. "Penyebaran virus di Senegal dan
Nigeria cukup dapat diatasi," kata WHO. Tentara Sierra Leone telah menutup
perbatasan negaranya dengan Guinea dan Liberia dari lalu lintas kendaraan sebagai
upaya mengontrol penyebaran Ebola.
Dari
kejadian ini, kita bisa berharap dan mendoakan yang terbaik untuk mereka yang
sedang berjuang melawan penyakit ini. Semoga WHO dan pemerintah Afrika Barat bisa
segera menyelesikan masalah ini. Dan ada baiknya jika kita memulai melidungi diri
dari penyakit ini dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas. Dan
tidak lupa kenali juga kondisi sekitar kita. Dengan begitu, potensi penyebaran
virus melalui kontak langsung bisa diantisipasi. (Sumber : BBCIndonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar